ppc

Saturday, December 4, 2010

Minum Obat Teratur Tantangan Aids

Kehadiran obat antiretroviral menjadi harapan bagi orang dengan HIV/ AIDS atau ODHA untuk tetap hidup dan produktif. Namun, obat antiretroviral harus diminum seumur hidup dan teratur.

Hal itu mengemuka dalam diskusi bertajuk ”Puasa bagi ODHA di Bulan Ramadhan” yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta, Selasa (31/8/2010) sore.

Ahli gizi senior dan pelatih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk perawatan, dukungan, dan pengobatan AIDS, sekaligus dokter spesialis gizi klinik di RS Universitas Kristen Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Paul F Matulessy, mengatakan, aturan minum obat antiretroviral (ARV) sangat ketat lantaran terkait langsung dengan tingkat perkembangan HIV di dalam darah. Konsentrasi obat di dalam darah harus dijaga guna memperkecil atau mencegah virus memperbanyak diri di dalam darah.

Beberapa jam setelah minum obat, aktivitas obat meningkat sehingga menekan pertumbuhan virus. Namun, setelah obat mencapai masa puncak, pada jam-jam berikutnya aktivitas virus mulai naik sehingga obat kembali diminum agar dapat menekan pertumbuhan virus pada darah.

Selain itu, perubahan jadwal meminum ARV akan membuat HIV resisten terhadap obat. Kebanyakan ODHA harus meminum obat setiap 12 jam. ”Aturan minum obat sangat ketat agar perkembangan virus bisa dikontrol dengan ARV,” ujar Paul.

Dia mengatakan, seorang ODHA dianjurkan meminum ARV jika angka CD-4 di bawah 350. CD-4 merupakan gambaran sistem kekebalan tubuh. Penyebab kematian ODHA bukan karena virusnya, melainkan infeksi oportunistik yang diderita ODHA lantaran lemahnya kekebalan tubuh.

Untuk menjaga kesehatan, ODHA yang telah dianjurkan minum obat harus meminumnya dengan teratur. Di samping itu, mereka juga perlu memerhatikan gizi, baik zat gizi makro maupun mikro.

No comments:

Post a Comment